Perlengkapan Instalasi Listrik

Perlengkapan Instalasi Listrik

A. KWH Meter
            KWH Meter adalah alat penghitung peemakaian energi listrik. Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut menggerakkan piringan yang terbuat dari alumunium. KWH meter disusun sedemikian rupa sehingga kumparan tegangan dapat berputar dengan bebeasnya, dengan demikian tenaga listrik dapat diukur. Besar tagihan listrik biasanya berdasarkan pada angka-angka yang tertera pada KWH meter setiap bulannya. Bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus, sebuah piringan aluminium, sebuah magnet tetap, dan sebuah gir mekanik yang mencatat banyaknya putaran piringan. Semakin besar daya yang terpakai, mengakibatkan kecepatan piringan semakin besar, demikian pula sebaliknya.
Apabila dilihat dari cara kerjanya, KWH meter dibedakan menjadi:
1. KWH meter analog

Adapun bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter analog antara lain:
  1. Kumparan tegangan
  2. Kumparan arus
  3. Piringan aluminium
  4. Magnet tetap
  5. Gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium
  6. Bendera pengereman berfungsi mengatur piringan pengujian beban nol pada tegangan normal
  7. Lidah pengereman adalah merupakan pasangan dengan bendera. Posisi lidah pengereman dan bendera pengereman harus tepat sehingga:
  • pada beban nol, tegangan nominal piringan berhenti pada saat posisi mereka berdekatan
  • tetapi arus mula (0,5 % ld) piringan harus dapat berputar >1 putaran
2. KWH meter digital

        KWH meter digital digunakan untuk mengatasi kelemahan dari KWH meter analog. Adapun kelebihan KWH meter digital antara lain sebagai berikut:
  1. Sistem pembayaran dengan sistem prabayar, dengan sistem prabayar menggantikan cara pembayaran umumnya, dengan menggunakan kartu prabayar elektronik pengganti tagihan bulanan.
  2. KWH meter dengan tampilan digital yang menyala dan berukuran cukup besar
  3. Akurasi perhitungan KWH, tidak adanya tunggakan pembayaran tagihan listrik, kemudahan memutus sambungan listrik pelanggan yang melakukan tunggakan tagihan dengan menggunakan alat yang bisa di set up dari jarak maximal 200 meter
B. Pembumian (Grounding)
Pembumian (PUIL 2000: 11) artinya penghubungan suatu titik sirkit listrik atau suatu penghantar yang bukan bagian dari sirkit listrik, dengan bumi menurut cara tertentu. Pada instalasi rumah tinggal, untuk menghindari bahaya kebakaran akibat arus lebih atau hibung singkat harus dilakukan pembumian (grounding) dengan menggunakan elektrode. Elektrode bumi ialah penghantar yang ditanam dalam bumi dan membuat kontak langsung dengan bumi. Elektrode bumi yang tidak berisolasi yang ditanam dalam bumi dianggap sebagai bagian dari elektrode bumi. Jenis-jenis elektrode bumi (PUIL 2000: 80) antara lain:
  • Elektrode pita ialah elektrode yang dibuat dari penghantar berbentuk pita atau berpenampang bulat, atau penghantar pilin yang pada umumnya ditanam secara dangkal
  • Elektrode batang ialah elektrode dari pipa besi, baja profil, atau batang logam lainnya yang dipancangkan ke dalam tanah
  • Elektrode pelat  ialah elektrode dari bahan logam utuh atau berlubang.
Fungsi pembumian adalah:
  1. Untuk keselamatan, pembumian berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran arus pada komponen elektronik. misalnya kabel pembumian yang terpasang pada badan alat elektronik seperti setrika listrik akan mencegah kita tersengat listrik saat rangkaian di dalam setrika bocor dan menempel ke badan setrika.
  2. Dalam instalasi penangkal petir, sistem pembumian berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang besar langsung ke bumi. Meski sifatnya sama, namun pemasangan kabel pembumian untuk instalasi rumah dan grounding untuk penangkal petir pemasangannya harus terpisah.
  3. Sebagai proteksi peralatan elektronik sehingga dapat mencegah kerusakan akibat adanya bocor tegangan.
Pemasangan pembumian secara umum, kabel pembumian terkoneksi di KWH meter PLN. Pada saat pemasangan listrik oleh petugas PLN maka kabel grounding akan dipasang ke KWH bahkan sampai penanaman pipa yang terpasang ke dalam tanah. Namun ada pula pemasangan grounding dilaksanakan oleh pekerja proyek perumahan, sehingga saat akan dipasang listrik oleh pihak PLN petugasnya tinggal menyambungkan kabel dari pipa yang telah terpasang ke bumi menuju KWH

C, MCB

        Saklar arus maksimum atau pemutus daya harus disiapkan untuk memutus setiap arus beban lebih yang mengalir pada penghantar sirkit sebelum arus tersebut dapat menyebabkan kenaikan suhu yang merusak isolasi, sambungan, terminasi atau sekeliling penghantar.



D. Stop Kontak
          Stop kontak merupakan material instalasi listrik yang berfungsi sebagai muara penghubung antara arus listrik dengan peralatan listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.
Berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu:
  1. Stop kontak inbow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
  2. Stop kontak outbow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.
Pemasangan stop kontak pada rumah tinggal dimaksudkan untuk mendapatkan sumber tegangan listrik dengan cara yang mudah dari instalasi listrik yang terpasang dirumah tersebut. Berikut penejelasan peletakan stop kontak pada tiap jenis ruangan:
  1. Ruang tamu
    Stop kontak yang ditempatkan di ruang tamu dapat digunakan untuk menghidupkan kipas angin dan peralatan listrik lainnya. Posisi stop kontak adalah 150 cm dari lantai. Jaraknya dari sudut ruangan minimal 20c m dan tidak dipasang ditempat yang akan terhalangi bila daun pintu atau daun jendela terbuka
  2. Ruang keluarga
    Stop kontak yang dipasang di ruang keluarga dapat digunakan untuk memberikan sumber tegangan listrik untuk peralatan elektronik, seperti TV, radio, dan tape recorder. Penempatan komponen tersebut sama dengan penempatan stop kontak di ruang tamu
  3. Kamar tidur
    Stop kontak yang terdapat di kamar tidur dapat digunakan untuk memberikan sumber tegangan listrik untuk kipas angin atau sejenisnya. Penempatannya sama seperti di ruang tamu
  4. Ruang dapur
    Stop kontak di ruang dapur dapat digunakan untuk memberikan sumber tegangan listrik untuk peralatan seperti kompor listrik dan lain-lain. Pemasangannya sama dengan di ruang tamu
Keterangan gambar:
  1. Contoh bentuk stop kontak
  2. Bagian dalam stop kontak
  3. Sekrup penjepit kawat
  4. Lubang tempat kontak tusuk
E. Saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik. Pada dasarnya, sebuah Saklar sederhana terdiri dari dua bilah konduktor (biasanya adalah logam) yang terhubung ke rangkaian eksternal, Saat kedua bilah konduktor tersebut terhwubung maka akan terjadi hubungan arus listrik dalam rangkaian. Sebaliknya, saat kedua konduktor tersebut dipisahkan maka hubungan arus listrik akan ikut terputus.
Saklar yang paling sering ditemukan adalah saklar yang dioperasikan oleh tangan manusia dengan satu atau lebih pasang kontak listrik. Setiap pasangan kontak umumnya terdiri dari 2 keadaan atau disebut dengan “State”. Kedua keadaan tersebut diantaranya adalah Keadaan “Close” atau “Tutup” dan Keadaan “Open” atau “Buka”. Close artinya terjadi sambungan aliran listrik sedangkan Open adalah terjadinya pemutusan aliran listrik.

Berdasarkan dua keadaan tersebut, saklar pada umumnya menggunakan istilah Normally Open (NO) untuk saklar yang berada pada keadaan terbuka (Open) pada kondisi awal. Ketika ditekan, saklar yang Normally Open (NO) tersebut akan berubah menjadi keadaan tertutup (Close) atau “ON”. Sedangkan Normally Close  (NC) adalah saklar yang berada pada keadaan tertutup (Close) pada kondisi awal dan akan beralih ke keadaan terbuka (Open) ketika ditekan.
Berdasarkan cara pemasangannya, saklar dibedakan atas dua jenis yaitu saklar yang dipasang diluar tembok dan saklar yang dipasang didalam tembok. Pemasangan saklar diluar tembok dilengkapi dengan roset sebagai tempat dudukan. Pemasangan saklar didalam yembok memerlukan mangkuk saklar (dos tanam) baik yang terbuat dari plat besi maupun plastik (PVC) sebagai dudukan saklar.
Berdasarkan sistem kerjanya, saklar dibedakan menjadi tujuh, yaitu:
  1. Saklar tunggal berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu. Pada saklar ini terdapat dua titik kontak yang menghubungkan hantara fasa dengan lampu atau alat lain.
  2. Saklar kutub ganda, titik hubung saklar dua kutub ada empat biasanya digunakan untuk memutus dan menghubungakn hantaran fasa dan nol secara bersama-sama. Saklar ini biasanya digunakan pada boks sekering satu fasa
  3. Saklar kutub tiga mempunyai enam titik hubung untuk menghubungkan dan memutuskan secara bersama-sama
  4. Saklar kelompok berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian, tetapi kedua golongan tidak dapat menyala bersamaan. Umumnya saklar ini dapat dipakai sebagai penghubung yang hemat pada kamar-kamar hotel, asrama, dan tempat-tempat lain yang memerlukan
  5. Saklar seri dapat menghubungkan dan memutuskan dua lampu atau dua golongan lampu baik secara bergantian ataupun bersamaan. Saklar ini sering disebut saklar deret
  6. Saklar tukar sering disebut saklar hotel karena banyak dipakai hotel-hotel untuk menyalakan dan memadamkan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian. Selain itu saklar juga dapat digunakan untuk menyalakan dan memadamkan satu lampu atau satu golongan lampu dari dua tempat dengan menggunakan dua saklar tukar
  7. Saklar silang untuk melayani satu lampu atau satu golongan lampu agar dapat dilakukan dengan mengkombinasikan antara saklar tukar dan saklar silang. Yang harus diingat saklar pertama dan terakhir adalah saklar silang.
Tata letak saklar untuk pasangan luar maupun dalam pada dasarnya adalah sama, yaitu:
  1. Letak/posisi saklar dari lantai berkisar antara 120 cm sampai dengan 200 cm. Secara umum posisi saklar adalah 150 cm dari lantai. Untuk pemasangan dalam kamar mandi maka posisi saklar adalah 200 cm dengan menggunakan saklar kedap air
  2. Jarak saklar dari sudut ruangan atau ujung tembok sekitar 20 cm
  3. Saklar jangan dipasang di posisi yang akan tertutup ketika membuka daun pintu atau daun jendela
  4. Penempatan saklar mudah dijangkau, artinya tidak jauh dari pintu masuk rumah
F. Lampu Pijar
Lampu Pijar merupakan lampu yang menghasilkan cahaya dengan memanaskan serabut pijar (filamen) dengan suhu (temperatur) panas keputihan. Serabut pijar adalah kawat logam yang mempunyai hambatan terhadap arus yang lewat. Didalam serabut pijar (filamen) inilah tenaga diubah menjadi panas dan cahaya.


Bila lampu dipakai cukup lama, flux cahaya lampu pijar akan menurun. Karena adanya penguapan, luas penampang serabut pijar akan berkurang, akibatnya tekanan listrik akan meningkat. Dengan demikian arus listrik menjadi berkurang dan bagian dalam lampu akan menghitam.
Keterangan gambar:
  1. bola kaca
  2. ruang dalam bola
  3. kawat pijar (filamen)
  4. penyangga dari kaca
  5. kawat penghantar masuk
  6. batang kaca
  7. kaki dan kuningan
  8. isolasi
  9. kontak
G. Penghantar Listrik
Bahan penghantar listrik ialah suatu bahan yang banyak berisi elektron-elektron bebas dan sanggup membawa arus listrik. Bila suatu bahan lebih banyak terdapat elektron-elektron bebasnya, maka bahan tersebut dikelompokkan sebagai penghantar listrik yang baik. Logam seperti perak, tembaga dan aluminium adalah penghantar listrik yang baik, sebab pada logam-logam ini berisi banyak elektron-elektron bebas. Bahan seperti ini disebut konduktor.
Sementara itu, bahan yang tidak banyak memiliki elektron-elektron bebas adalah bahan penghantar listrik yang buruk, seperti kayu, karet, kaca, porselen dan tanah. Bahan penghantar listrik yang buruk disebut juga isolator.
1, Penggunaan Kabel Listrik
          Bahan penghantar konduktor yang praktis dipergunakan untuk keperluan instalasi listrik ialah kabel. Pada umumnya sebuah kabel terdiri dari dua bagian pokok, yaitu bagian penghantar dan isolasi. Dalam kabel mungkin juga ada satu atau lebih penghantar. Penghantar dapat pula padat (tunggal) atau teruntai (serabut) dan masing-masing dilengkapi isolasi.
Beberapa jenis kabel yang digunakan pada instalasi listrik adalah:
a. Kabel NYA
Kabel jenis ini di gunakan untuk instalasi rumah dan dalam instalasi rumah yang sering di gunakan adalah NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Yang berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. agar aman jika menggunakan kabel tipe ini lebih baik kabel di pasang di dalam pipah atau saluran penutup, karena selain tidak bisa di ganggu sama hewan pengerat dan tidak kenah air, juga apabila ada isolasi yang terkelupas (terbuka) tidak bisa tersentuh langsung sama manusia.
b. Kabel NYM
Kabel jenis ini hanya direkomendasikan khusus untuk instalasi tetap di dalam bangunan yang dimana penempatannya biasa diluar/ didalam tembok ataupun didalam pipa (conduit). Kabel NYM berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
c. Kabel NYY
Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap didalam tanah yang dimana harus tetap diberikan perlindungan khusus (misalnya duct, pipa PVC atau pipa besi). Kabel protodur tanpa sarung logam. Instalasi bisa ditempatkan didalam dan diluar ruangan, dalam kondisi lembab ataupun kering. memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
2. Cara Penyambungan Kabel Listrik
Tujuan utama dalam pengupasan kabel listrik adalah untuk keperluan penyambungan dan pencabangan. Syarat penting yang wajib diperhatikan ialah bahwa sambungan harus kuat baik dari segi mekanis maupun kelistrikannya. Namun perlu diingat pekerjaan lebih lanjut setelah penyambungan dan pencabangan ialah memateri dan mengisolasi. Kedua pekerjaan ini sangat erat hubungannya, karena bila suatu sambungan tidak baik isolasinya akan menyebabkan bahaya yang tidak terduga.
Berdasarkan tekniknya, penyambungan dan pencabangan terdapat beberapa macam sambungan.
1. Sambungan ekor babi (pig tail)
Cara ini merupakan teknik sambungan yang sangat sederhana dan mudah dikerjakan. Caranya, semua kabel yang akan disambung dijadikan satu kemudian diputar dengan tang kombinasi sampai erat. Untuk merapikan hasil sambungan potonglah kelebihan kabel yang tidak diperlukan pada ujung sambungan dengan tang.
2. Sambungan puntir
Berdasarkan jumlah puntirannya, sambungan ini terdiri dari jenis sambungan Bell Hangers dan Western Union, kedua jenis sambungan tersebut.
3. Sambungan bolak-balik (tunr-back)
Cara ini menghasilkan suatu sambungan yang lebih kuat terhadap rentangan atau tarikan. Pada umumnya cara bolak-balik dilakukan untuk kabel yang berdiameter maksimum 4mm². Sedangkan penyambungan untuk ukuran kawat yang besar dan sulit ditekuk-tekuk dilakukan dengan cara sambungan britannia.
4. Sambungan cabang datar
Selain sambungan dua kabel,pada penghantar yang panjang sering pula dijumpai pencabangan. Maksud dilakukannya pencabangan adalah sebagai jalur pintas agar praktis dan tidak menggunakan kabel yang panjang. Seperti pada sambungan, pencabanganpun harus dijamin kekuatannya.
Sambungan cabang datar (plain-joint), kabel yang panjang biasanya dikupas. Jika pencabangan dilakukan dari dua arah sehingga merupakan silang empat maka pencabangan disebut plain cross joint
H. Pipa PVC
Polyvinyl chloride (PVC) adalah pipa yang terbuat dari plastik dan beberapa kombinasi vinyl lainnya. Memiliki sifat yang tahan lama dan tidak gampang dirusak. Pipa PVC juga tidak berkarat atau membusuk.
PVC memiliki banyak keuntungan, yakni:
  1. Penginstalan nya mudah
  2. Tahan terhadap bahan kimia
  3. Sangat kuat
  4. Memiliki daya tahan korosi
  5. Daya konduksi panas yang rendah
  6. Biaya instalasinya rendah
  7. Hampir bebas pemeliharaan
I. Kotak Sambung
Penyambungan atau pencabangan hantaran listrik pada instalasi dengan pipa harus dilakukan dalam kotak sambung. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi sambungan atau percabangan hantaran dari gangguan yang membahayakan. Pada umumya bentuk sambungan yang digunakan pada kotak sambung ialah ekor babi, kemudian setiap sambungan ditutup dengan las dop setelah diisolasi.
Selain itu, pada hantaran lurus memanjang perlu dipasang kotak sambung lurus (kotak tarik) setiap panjang tertentu penarik kabel untuk memudahkan penarikan hantaran. Pada kotak tarik ini apabila tidak terpaksa, hantaran tidak boleh dipotong kemudian disambung lagi.
 (1) kotak tarik; (2) kotak sudut; (3) kotak garpu; (4) kotak T atas; (5) kotak T kiri; (6) kotak T kanan; (7) kotak T terbalik; (8) kotak cabang tiga kanan ganda; (9) kotak silang)

J. Tusuk Kontak
         Tusuk kontak merupakan pasangan yang lengkap dengan stop kontak. Dengan menggunakan kontak-kontak tusuk peralatan listrik dapat dihubungkan ke sumber listrik melalui stop kontak. Tusuk kontak (PUIL 2000: 175) harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, tahan lembab dan secara mekanik cukup kuat. Tusuk kontak yang tidak terlindungi tidak boleh dibuat dari bahan yang mudah pecah. Tusuk kontak untuk kuat arus 16 A ke bawah pada tegangan rumah, boleh terbuat dari bahan isolasi yang tahan terhadap arus rambat. Pada umumnya tusuk kontak dibuat dengan dua cabang, cabang yang satu untuk kawat fasa, sedangkan cabang yang satunya untuk kawat Nol (netral). Apabila dijumpai tusuk kontak yang bercabang tiga, cabang yang ketiga merupakan cabang untuk hubungan ke tanah.

K. Fiting
           Sambungan lampu dengan kawat-kawat jaringan listrik harus secara aman. Untuk menciptakan kemanan pada pemasangan lampu dapat menggunakan fiting. Fiting adalah suatu alat untuk menghubungkan lampu dengan kawat-kawat jaringan listrik secara aman.
Berdasarkan penggunaannya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. fiting plafon (duduk)
b. fiting gantung

c. fiting kedap air
L. Inbow
Berfungsi untuk menempatkan saklar dan atau stop kontak dalam tembok.
M. Klem
          Klem adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa atau kabel agar dapat dipasang pada dinding atau langit- langit. Klem terbuat dari pelat besi dan ada yang terbuat dari plastik PVC. Besar atau ukurannya disesuaikan dengan ukuran pipa atau kabelnya. Klem dipasang dengan cara dipaku atau disekerupkan pada permukaan pemasangan pipa atau kabel. Sengkang dipasang sebagai penahan kotak penyambung atau pencabangan, potongan penyambung, sakelar, kotak-kontak, dan sebagainya dengan jarak maksimum 10 cm dari benda tersebut.
 
Source : http://instalasilistrik14.blogspot.co.id/2016/04/perlengkapan-instalasi-listrik.html
Perlengkapan Instalasi Listrik Perlengkapan Instalasi Listrik Reviewed by anam's on 11:42 AM Rating: 5

No comments:

Sponsor

Powered by Blogger.