Gardu Induk
PENGERTIAN
UMUM
Gardu induk merupakan
sub system dari system penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan
satu kesatuan dari system penyaluran (transmisi). Berarti gardu induk merupakan
sub-sub system dari system tenaga listrik, sebagai sub system dari system
penyulang (transmisi) gardu induk mempunyai peran penting dalam pengoprasiannya,
tidak dapat dipisahkan dari system
penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.
FUNGSI
GARDU INDUK
1. Mentransformasikan
daya listri :
·
Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan
tinggi (500KV/150 KV)
·
Dari tegangan tinggi ke tegangan yang
lebih rendah (150 KV/70 KV)
·
Dari tegangan tinggi ke tegangan
menengah (150 KV/20 KV, 70 KV/20 KV)
·
Dengan Frequensi tetap (di Indonesia 50
Hz)
2. Untuk
pengukuran, pengawasan oprasi serta pengaman dari system tenaga listrik
3. Pengaturan
pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui tegangan tinggi dan ke
gardu distribusi-gardu distribusi, setelah melalui proses penurunan tegangan
melalui penyulang-penyulang (feeder-feeder) tegangan menengah yang ada di gardu
induk.
4. Untuk
sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), yang kita kenal dengan
istilah SCADA.
JENIS-JENIS
GARDU INDUK
Jenis gardu induk bisa
dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu :
·
Berdasarkan besaran tegangannya.
·
Berdasarkan pemasangan peralatan.
·
Berdasarkan fungsinya
·
Berdasrkan isolasi yang digunakan.
·
Berdasarkan rel (busbar).
Dilihat dari jenis
komponen yang digunakan, secara umum antara GITET dengan GI mempunyai banyak
kesamaan. Perbedaan mendasar adalah :
·
Pada GITET transformator daya yang
digunakan berupa 3 buah transformator, daya masing-masing 1 phasa (bank
transformator) dan dilengkapi peralatan reactor yang berfungsi
mengkompensasikan daya reaktif jaringan.
·
Sedangkan pada GI (150 KV, 70 KV)
menggunakan transformator daya 3 phasa dan tidak ada peralatan reactor.
1.
Berdasarkan
besaran tegangannya, terdiri dari :
·
Gardu induk tegangan ekstra tinggi
(GITET) 275 KV, 500 KV.
·
Gardu induk tegangan tinggi (GI) 150 KV
dan 70 KV.
2.
Berdasarkan
pemasangan peralatan :
Ø Gardu
induk pasangan luar :
·
Adalah gardu induk yang sebagian luar
komponennya di tempatkan di luar gedung, kecuali komponen control, sitem
proteksi dan system kendaki serta komponen bantu lainnya ada di dalam gedung.
·
Gardu induk semacam ini biasa disebut
dengan gardu induk konvensional.
·
Sebagian besar gardu induk di Indonesia
adalah gardu induk konvensional.
Ø Gardu
induk pasangan dalam :
·
Adalah gardu induk yang hampir semua
komponennya (switchgear, busbar, isolator, komponen control, komponen kendali,
cubicle, dan lain-lain) dipasang dalam gedung. Kecuali transformator daya, pada
umumnya dipasang di luar gedung.
·
Gardu induk semacam ini biasa
disebut gas insutaled substation (GIS)
·
GIS merupakan bentuk pengembangan gardu
induk, yang pada umumnya dibangun di daerah perkotaan atau padat pemukiman yang
sulit untuk mrndapatkan lahan.
Ø Gardu
indik kombinasi pasangan luar dan pasangan dalam :
·
Adalah gardu induk yang komponennya
switch gear-nya ditempatkan di dalam gedung dan sebagian komponen switchgear
ditempatkan di luar gedung, misalnya ganty (tie line) dan saluran udara
teganggan tinggi ( SUTT) sebelum masuk ke dalam switchgear. Transformator daya
juga ditempatkan di luar gedung.
3.
Berdasarkan
fungsinya :
1. Gardu
induk penaik teganggan
·
Adalah gardu induk yang berfungsi untuk
menaikkan tegangan, yaitu tegangan pembangkit (generator) dinaikkan menjadi
tegangan system.
·
Gardu induk ini berada di lokasi
pembangkit tenaga listrik.
·
Karena output voltage yang dihasilkan
pembangkit listrik kecil dan harus disalurkan pada jarak yang jauh, maka dengan
pertimbangan efisiensi, tegangannya dinaikkan menjadi tegangan ekstra tinggi
atau tegangan tinggi.
2. Gardu
induk penurun tegangan :
·
Adalah gardu induk yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan, dari tegangan ekstre tinggi menjadi tegangan tinggi, dan
tegangan tinggi menjadi tegangan rendah (menegah) atau tegangan distribusi.
·
Gardu induk terletak di daerah
pusat-pusat beban, karena di gardu induk inilah pelanggan (beban) dilayani.
3. Gardu
induk pengatur tegangan :
·
Pada umumnya gardu induk jenis ini
terletak jauh dari pembangkit tenaga listrik.
·
Karena listrik disalurkan sangat jauh,
maka terjadi tegangan jatuh (voltage drop) transmisi yang cukup besar.
·
Oleh kerena itu dibutuhkan alat penaik
tegangan seperti bank capasitor, sehingga tegangan kembali dalam keadaan
normal.
4. Gardu
induk pengatur beban :
·
Berfungsi untuk mengatur beban.
·
Pada gardu induk ini terpasang beban
motor, yang pada saat tertentu menjadi pembangkit tenaga listrik, motor berubah
menjadi generator dan suatu saat generator menjadi motor atau menjadi beban.
Dengan generator berubah menjadi motor yang memompakan air kembali ke kolam
utama.
5. Gardu
distribusi :
·
Gardu induk yang menyalurkan tenaga
listrik dari tegangan system ke tegangan distribusi.
·
Gardu induk ini terletak di dekat
pusat-pusat beban.
4.
Berdasarkan
isolasi yang digunakan :
Ø Gardu
induk yang menggunakan isolasi udara :
·
Adalah gardu induk yang menggunakan
isolasi udara antara bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian yang
bertegangan lainnya.
·
Gardu induk ini berupa gardu induk
konvensional, dan gardu induk ini memerlukan tempat terbuka yang cukup luas.
Ø Gardu
induk yang menggunakan isolasi gas SF 6 :
·
Gardu induk yang menggunakan gas SF 6
sebagai isolasi antara bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian lain
yang bertegangan, maupun antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang
tidak bertegangan.
·
Gardu induk ini disebut gas Insulated
Substation atau gas Insulated Switchgear (GIS), yang memerlukan tempat yang
tidak luar (sempit).
5.
Berdasarkan
system Rel ( Busbar) :
Ø Rel
(Busabar) merupakan titik hubungan pertemuan (connecting) antara transformator
daya, SUTT/SKTT dengan komponen listrik lainnya, untuk menerima dan menyalurkan
tenaga listrik. berdasarkan system rel (busbar) gardu induk dibagi menjadi
beberapa jenis, sebagaimana tersebut di bawah ini :
·
Gardu induk system rel busbar :
ü Adalah
gardu induk yang busbarnya berbentuk ring.
ü Pada
gardu induk ini, semua busbar yang ada tersambung satu dengan lainnya dan
berbentuk ring (cincin)
·
Gardu induk system single busbar :
ü Adalah
gardu induk yang mempunyai satu (single) busbar.
ü Pada
umumnya gardu system ini adalah gardu induk yang berada pada ujung (akhir) dari
suatu sitem transmisi.
ü Single
line diagram gardu system single busbar.
·
Gardu induk system double busbar :
ü Adalah
gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar.
ü Gardu
induk system double busbar sangat efektif untuk mengurangi terjadinya pemadaman
beban, khususnya pada saat melakukan perubahan system (maneuver system).
ü Jenis
gardu induk ini pada umumnya yang banyak digunakan
ü Single
line diagram gardu induk system double busbar.
·
Gardu induk system satu setengah (on
half) busbar :
ü Adalah
gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar.
ü Pada
umumnya gardu induk jenis ini dipasang pada gardu induk di pembangkit tenaga listrik
atau gardu induk yang berkapasitas besar.
ü Dalam
segi operasional, gardu induk ini sangat efektif, karena dapat mengurangi
pemadaman beban pada saat dilakukan perubahan system ( maneuver system).
ü Sistem
ini menggunakan 3 buah PMT dalam satu diagonal yang terpasang secara deret
(seri). Gambar single line diagram.
KOMPONEN
(BAGIAN-BAGIAN) SIPIL DAN MEKANIKAL GARDU INDUK
1.
Komponen sipil dan mekanikal pada
switch yard.
Ø Pondasi (tempat dudukan) peralatan
:
·
Tranformator daya.
·
Circuit breaker (CB)
·
Disconnecting switch (DS)
·
Capasitor voltage transformator (CVT)
·
Current transformator (CT)
·
Linghtning arrester (LA)
·
Potential transformator (PT)
·
Potential Device (PD)
Ø Got kabel (cable duct) :
·
Adalah tempat peletakan kabel yang
menghubungkan antara peralatan di switch yard, maupun antara peralatan d switch
yard dengan peralatan di gedung control.
·
Jenis (dimensi) kabel duct : D-250,
D-300, D-400, D-600, D-900, D-120 dan D-1500, trgantung kebutuhan.
Ø Komponen mekanikal :
·
Serandang, terdiri dari : Serandang
peralatan, serandang post, serandang beam.
·
Rak kabel dan plat bordes untuk penutup
got kabel.
·
Pager keliling GI.
Ø Komponen sipil gedung control :
·
Ruang peralatan control (kendali) dan
ruang cubicle.
·
Ruang oprator dan Ruang kantor GI.
·
Ruang relay.
·
Ruang komunikasi.
·
Ruang battery.
·
Pondasi peralatan (panel relay, penel
control, cubicle, dan lain-lain).
·
Got kabel (cable duct).
Ø Komponen mekanikal :
·
Air conditioning (AC).
·
Rak kabel yang dijadikan sebagai penempatan
kabel, yang menghubungkan antara peralatan yang ada di switch yard dengan
komponen yang ada di gedung control.
KOMPONEN
(BAGIAN-BAGIAN) LISTRIK GARDU INDUK
1.
SWITCH
YARD (SWITCHGEAR) :
·
Switch yard adalah bagian dari gardu
induk yang dijadikan sebagai tempat peralatan komponen utama gardu induk.
·
Jika komponen utama gardu induk
terpasang di area terbatas dan di dalam gedung maka disebut switchgear.
2.
TRANSFORMATOR
DAYA :
·
Transformator berfungsi untuk
mentranformasikan daya listrik, dengan merubah besarnya tegangan sedangkan
frequensinya tetap.
·
Transformator daya dilengkapi dengan
trafo pentanahan yang berfungsi untuk mendapatkan titiknetral dari trafo daya.
Peralatan ini disebut Neutral Current Transformator (NCT), perlengkapan lainnya
adalah pentanahan trafo yang disebut, Neutral Grounding Resistance (NGR).
3.
NEUTRAL
GROUNDING RESISTANCE (NGR) :
·
Neutral Grounding Resistance (NGR)
adalah komponen yang dipasang antara titik netral trafo dengan pentanahan.
·
Neutral Grounding Resistance (NGR)
berfungsi untuk memperkecil arus gangguan yang terjadi.
4.
CIRCUIT
BREAKER (CB) :
·
Circuit breaker adalah peralatan
pemutus, yang berfungsi untuk memutus rangkaian listrik dalam keadaan berbeban.
·
Circuit breaker (CB) dapat dioperasikan
pada saat jaringan dalam kondisi normal maupun pada saat terjadi gangguan.
Kerena pada saat bekerja, CB mengeluarkan (menyebabkan timbulnya) busur api,
maka pada CB dilengkapi dengan pemadam busur api.
·
Pemadam busur api berupa:
ü Minyak
(OCB)
ü Udara
(ACB)
ü Gas
(GCB)
5.
DISCONNECTING
SWITCH (DS) :
·
Disconnecting switch (DS) adalah
perlatan pemisah, yang berfungsi untuk memisahkan rangkaian listrik dalam
keadaan tidak berbeban. Kerena DS hanya dapat dioperasikan pada saat kondisi
tdak berbeban, maka yang harus dioperasikan terlebih dahulu adalah CB. Setelah
rangkaian diputus oleh CB, baru DS dioperasikan.
·
Dalam GI, DS terpasang di :
ü Transformator
bay (TR Bay)
ü Transmission
Line Bay (TL Bay)
ü Busbar
ü Bus
Couple
6.
LIGHTNING
ARRESTER (LA) :
·
Lightning arrester (LA) berfungsi untuk
melindungi (pengaman) peralatan listrik di gardu dari tegangan lebih akibat
terjadinya sambaran petir (lightning surge) pada kawat transmisi, maupun
disebabkan oleh surya hubung (switching surge).
·
Dalam keadaan normal (tidak terjadi
gangguan) LA bersifat isolatif atau tidak bisa menyalurkan arus listrik. Dan
sebaliknya apabila terjadi gangguan LA akan bersifat konduktif atau menyalurkan
arus listrik ke bumi.
7.
CURRENT
TRANSFORMATOR (CT) :
·
Current transformator (CT) berfungi
untuk merubah besaran arus, dari arus yang besar ke arus yang kecil. Atau
memperkecil besaran arus listrik pada system tenaga listrik, menjadi arus untuk
system pengukuran dan proteksi.
8.
POTENTIAL
TRANSFORMATOR (PT) :
·
Potential transformator (PT) berfungsi
untuk merubah besaran tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
memperkecil besaran tegangan listrik pada system tenaga listrik, menjadi
besaran tegangan untuk pengukuran dan proteksi.
9.
TRANSFORMATOR
PEMAKAIAN SENDIRI (TPS) :
·
Transformator pemakaian sendiri (TPS)
berfungsi sebagai sumber tegangan AC 3 Phasa 220/380 Volt.
·
Digunakan untuk kebutuhan intern gardu
induk, antara lain :
ü Penerangan
di switch yard, gedung control, halaman GI, dan sekeliling GI.
ü Alat
pendingin (AC) dan Rectifer.
ü Pompa
air dan motor-motor listrik.
10. REL BUSBAR :
·
Rel busbar berfungsi sebagai titik
pertemuan/hubungan antara transformator daya, SUTT, SKTT serta komponen listrik
lainnya yang ada pada switch yaed.
·
Komponen Rel Busbar antara lain :
ü Konduktor
( AAAC, HAL, THAL, BC, HDCC )
ü Insulator
string dan fitting ( insulator, tension clamp, suspension clamp, socket eye,
anchor sagkle, spacer )
11. GEDUNG KONTROL (CONTROL BUILDING) :
·
Gedung kontrol (control building)
berfungsi sebagai pusat aktifitas pengoperasian gardu induk. Pada gedung
control inilah oprator bekerja mengontrol dan mengoperasikan komponen-komponen
yang ada pada gardu induk.
12. PANEL KONTROL :
·
Panel control berfungsi untuk mengetahui
kondisi gardu induk dan merupakan pusat kendali local gardu induk.
·
Didalamnya berisi saklar,
indicator-indikator, meter-meter, tombol-tombol komando operasional PMT, PMS
dan alat ukur besaran listrik, serta announciator. Panel control berada satu
rungan dengan tempat oprator kerja.
·
Panel control terdiri dari :
ü Transmission
line control panel.
ü Transformator
control panel.
ü Fault
recorder control panel.
ü KWH
meter dan Fault recorder panel.
ü LRT
control panel.
ü Bus
couple control panel.
ü AC/DC
control panel.
ü Syncronizing
control panel.
ü Automatic
FD switching panel.
ü D/L
control panel.
13. PANEL PROTEKSI :
·
Panel proteksi (protection panel/relay
panel) berfungsi untuk memproteksi (melindungi system jaringan gardu induk)
pada saat terjadi gangguan maupun karena kesalahan operasi.
·
Didalam panel proteksi berisi
peralatan-peralatan elektro dan elektronik, dan lain-lain yang bersifat
presisi. Setiap relay yang terpasang dan panel proteksi, diberi nama relay
sesuai fungsinya.
·
Relay panel proteksi terdiri dari :
ü Transmission
line relay panel (relay panel TL)
ü Transformator
relay panel (relay panel TR)
ü Busbar
protection relay panel.
14. SUMBER DC
GARDU INDUK :
·
Sumber DC (Baterry) berfungsi untuk
menggerakkan peralatan control, relay pengaman, motor penggerak CB, DS, dan lain-lain.
·
Sumber DC ini harus selalu terhubung
dengan rectifier dan harus diperiksa secara rutin kondisi air, kebersihan dan
berat jenisnya.
15. PANEL
AC/DC GARDU INDUK :
·
Panel DC/AC gardu induk adalah alat
listrik yang berupa lemari pembagi.
·
Didalam panel DC/AC terpasang sakelar
kecil atau fuse-fuse sebagai pembagi beban dan pengaman dari instalasi yang
terpasang pada gardu induk.
16. CUBICLE 20 KV (HV CELL 20 KV) :
·
Cubicle adalah switchgear untuk tegangan
menengah (20 KV) yang berasal dari output trafo daya, yang selanjutnya
diteruskan ke konsumen melalui penyulang (feeder) yang tersambung (terhubung)
dengan Cubicle tersebut.
·
Komponen dan rangkaian cubicle antara
lain :
ü Panel
penghubung (couple).
ü Incoming
cubicle.
ü Circuit
breaker (CB) dan current transformer (CB).
ü Komponen
proteksi dan pengukuran.
ü Bus
sections.
ü Feeder
atau penyulang.
17. SISTEM
PROTEKSI :
·
Sistem proteksi adalah suatu system
pengaman terhadap peralatan listrik, yang diakibatkan adanya gangguan teknis,
gangguan alam, kesalahan operasional dan penyebab lainnya.
·
Beberapa peralatan listrik pada gardu
induk yang perlu diamankan (proteksi) antara lain adalah :
ü Transformator
daya.
ü Rel
busbar.
ü Panghantar
:
o
Saluran udara tegangan tinggi (SUTT).
o
Saluran kabel tegangan tinggi (SKTT).
o
Saluran udara tegangan ekstra tinggi
(SUTET).
ü Penyulang
20 KV.
18. KOMPONEN LISTRIK PENUNJANG :
·
Konduktor tembaga atau plat tembaga
untuk grounding peralatan.
·
Cable schoon BC untuk grounding
peralatan.
·
Ground rod untuk instalasi pembumian
peralatan.
·
GSW atau ground wire (kawat pentanahan).
·
Klem-klem untuk GSW, terdiri dari :
tension clamp, jumper clamp, PG clamp.
·
Kabel control , yang terdiri dari jenis
kabel : NYY, CVVS, NYM, NYMT, NYCY, dan lain-lain. Kabel-kabel ini terdiri dari
berbagai ukuran.
·
Kabel power 20 KV (XLPE atau jenis
lainnya).
·
Termination kit dan sepatu kabel.
·
Komponen pengatur beban.
·
Komponen SCADA.
Gardu Induk
Reviewed by anam's
on
4:52 PM
Rating:
No comments: